Apel ialah jenis
buah, atau
pohon yang menumbuhkan pohon ini.
Buah apel biasanya
merah di luar saat
masak (siap dimakan), namun bisa juga
hijau atau
kuning.
Orang mulai pertama kali menanam apel di
Asia Tengah. Kini apel berkembang di banyak daerah di dunia yang lebih dingin.
Nama ilmiah pohon apel dalam
bahasa Latin ialah
Malus domestica. Apel budidaya adalah keturunan dari
Malus sieversii asal
Asia Tengah, dengan sebagian genom dari
Malus sylvestris (
apel hutan/apel liar).
Kebanyakan apel bagus dimakan
mentah-mentah (tak dimasak), dan juga digunakan banyak jenis makanan
pesta. Apel dimasak sampai
lembek untuk membuat
saus apel.
Apel juga dibuat menjadi
minuman sari buah apel.
[sunting] Informasi botani
Pohon apel merupakan pohon yang kecil dan ber
daun gugur, mencapai ketinggian 3 hingga 12 meter, dengan
tajuk yang lebar dan biasanya sangat beranting.
[2] Daun-daunnya berbentuk lonjong dengan panjang 5 - 12 cm dan lebar 3 - 6 centimeter.
Bunga
apel mekar di musim semi, bersamaan dengan percambahan daun. Bunganya
putih dengan baur merah jambu yang berangsur pudar. Pada bunga, terdapat
lima
kelopak, dan mencapai diameter 2.5 hingga 3.5 cm. Buahnya masak pada
musim gugur, dan biasanya berdiameter 5 hingga 9 centimeter. Inti buah apel memiliki lima
gynoecium yang tersusun seperti
bintang lima mata, masing-masing berisi satu hingga tiga
biji.
[sunting] Leluhur liar
Leluhur liar
Malus domestica adalah
Malus sieversii yang ditemui hidup secara liar di pegunungan
Asia Tengah, di
Kazakhstan,
Kirgizstan,
Tajikistan, dan
Xinjiang,
Cina,
[3] dan kemungkinan juga
Malus sylvestris.
[4]
Pada tahun 2010, sebuah konsorsium pimpinan Italia mengumumkan bahwa
mereka telah menafsirkan seluruh genom apel (varietas Golden Delicious).
[5]
Apel memiliki sekitar 57.000 gen, jumlah tertinggi pada genom tumbuhan
yang dikaji sejauh ini dan lebih banyak gen dari genom manusia
(kira-kira 30.000).
[6]
Pusat keragaman genus
Malus adalah di
Turki timur. Pohon apel mungkin merupakan tumbuhan awal yang menjadi tanaman pertanian
[7]; buah-buahannya diperbaiki melalui proses seleksi selama ribuan tahun.
Iskandar Agung dihargai karena menemukan tumbuhan apel kerdil di
Asia Kecil pada tahun 300 SM.
[2]
Apel musim dingin, yang dipetik pada akhir musim gugur dan disimpan
dalam suhu yang sedikit melebihi titik beku, telah menjadi makanan
penting di
Asia dan
Eropa selama ribuan tahun, dan juga di
Argentina dan
Amerika Serikat sejak kedatangan bangsa Eropa.
[7] Apel dibawa masuk ke
Amerika Utara bersama kolonis pada abad ke-17.
[2]
Pada abad ke-20, proyek irigasi di negeri Washington dilancarkan untuk
memacu pembangunan industri buah bernilai ribuan jutaan dolar, yang
dikepalai oleh spesies apel.
[2]
Hingga abad ke-20, petani menyimpan apel dalam bilik-bilik antibeku
pada musim dingin untuk mereka jual sendiri. Transportasi apel segar
oleh kereta dan jalan yang terus berkembang berhasil menghilangkan
kebutuhan untuk penyimpanan.
[8][9]
[sunting] Aspek budaya
[sunting] Paganisme Eropa Utara
Dalam
mitologi Nordik, dewi
Iðunn digambarkan dalam prosa
Snorra Edda (karya
Snorri Sturluson abad ke-13) sebagai penyedia apel yang memberikan kemudaan abadi kepada dewa-dewi. Cendekiawan Inggeris,
H. R. Ellis Davidson, mengaitkan apel dengan praktik keagamaan dalam
paganisme Jermanik yang melahirkan
agama Nordik. Ia menunjukkan bahwa keranjang-keranjang berisi apel yang ditemukan di situs pemakaman
kapal Oseberg di
Norwegia, dan apel dan biji (Iðunn dikisahkan berubah menjadi biji dalam
Skáldskaparmál) yang ditemukan di kuburan lama
orang Jermanik di
Inggris dan benua Eropa, mungkin membawa arti simbolik, dan biji masih merupakan lambang
kesuburan yang penting di Inggris barat daya.
[10]
Davidson memperhatikan hubungan antara apel dan
Vanir, suku dewa-dewi yang dikaitkan dengan kesuburan dalam mitologi Nordik, dengan mengutip contoh kisah
SkÃrnir (utusan
Freyr, dewa Vanir utama) yang menggunakan sebelas biji "apel emas" untuk memikat
Gerðr, seperti yang tertulis dalam stanza 19 dan 20
SkÃrnismál. Davidson juga memperhatikan lagi hubungan antara kesuburan dan apel dalam mitologi Nordik, dalam bab 2
saga Völsunga, ketika dewi
Frigg mengirim apel ke Raja
Rerir yang berdoa memohon anak kepada
Odin. Utusan Frigg (yang berbentuk burung gagak) menjatuhkan apel itu di pangkuannya ketika beliau duduk di atas gundukan.
[11] Setelah memakan apel itu, permaisuri Rerir hamil selama selama enam tahun, lalu melahirkan seorang anak yang bernama
Völsung.
[12]
Lebih jauh lagi, Davidson menunjuk frase "Apel
Hel" yang digunakan dalam puisi abad ke-11 buatan
skald
Thorbiorn Brúnarson. Ia menyatakan bahwa frase tersebut mungkin
merupakan tanda bahwa apel diduga sebagai makanan orang mati oleh sang
skald. Lebih lagi, Davidson mencatat bahwa dewi Jermanik
Nehalennia
kadang-kadang digambarkan dengan apel dan paralelnya ada pada
kisah-kisah Irlandia awal. Ia menyatakan bahwa sementara penanaman apel
di
Eropa Utara telah ada semenjak masa
Kekaisaran Romawi dan datang ke Eropa dari
Timur Dekat,
varietas apel yang tumbuh di Eropa Utara berbentuk kecil dan terasa
pahit. Davidson menyimpulkan bahwa dalam figur Iðunn, "kita harus
memiliki bayangan kabur mengenai simbol lama: dewi pelindung buah
pemberi kehidupan dari dunia lain."
[10]
[sunting] Mitologi Yunani
Kisah apel terdapat dalam berbagai tradisi keagamaan, baik sebagai
benda mistik maupun terlarang. Salah satu masalah yang dihadapi ketika
mengidentifikasi apel dalam keagamaan, mitologi dan cerita rakyat,
adalah bahwa kata "apel" digunakan sebagai istilah umum untuk segala
buah-buahan asing selain berry, dan termasuk kacang, hingga abad ke-17.
[13] Misalnya, dalam
mitologi Yunani,
Herakles diharuskan pergi ke
Kebun Hesperides untuk memetik apel emas dari Pokok Kehidupan di tengah-tengah kebun itu sebagai satu dari
dua belas tugasnya.
[14][15][16]
Dewi perselisihan Yunani,
Eris, kecewa setelah disisihkan dari upacara pernikahan
Peleus dan
Thetis,
[17] lalu membalas dengan melontarkan apel emas yang terukir kata
Καλλίστη (
Kalliste, 'untuk yang tercantik'), ke dalam pernikahan itu. Apel itu dituntut oleh tiga dewi, yaitu
Hera,
Athena, dan
Aphrodite.
Paris dari Troy
diangkat untuk memilih penerimanya. Setelah disuap oleh Hera dan
Athena, Aphrodite memikat Paris dengan perempuan paling jelita di dunia,
yaitu
Helen dari
Sparta. Paris memberikan apel itu ke Aphrodite, maka secara tidak langsung memicu
Perang Troya.
Di Yunani kuno, apel adalah buah suci dewi
Aphrodite,
maka tindakan melempar apel ke arah seseorang adalah simbol pernyataan
cinta kepadanya; begitu juga, orang menyambut apel merupakan lambang
penerimaan cinta.
[18]
Atalanta,
juga dari mitologi Yunani, berlomba dengan teman pelamarnya dalam upaya
menghindari pernikahan. Ia mengatasi mereka semua kecuali
Hippomenes (atau
Melanion, nama yang mungkin berasal dari
melon, yaitu kata Yunani yang berarti "apel" atau buah-buahan umumnya),
[15]
yang mengalahkannya bukan karena kecepatan tetapi dengan cara licik.
Hippomenes sadar bahwa dirinya tidak dapat memenangkan perlombaan secara
adil, sehingga ia menggunakan tiga apel emas (karunia
Aphrodite,
dewi cinta) untuk memindahkan perhatian Atalanta. Setelah berlari
secepat mungkin sambil memanfaatkan ketiga apel itu, Hippomenes akhirnya
berhasil memenangkan perlombaan dan hati Atalanta.
[sunting] Apel di Taman Firdaus
Meskipun buah terlarang dalam
Kitab Kejadian tidak diidentifikasi, namun banyak penganut
Kristen percaya bahwa buah itu adalah apel yang digunakan
Hawa untuk membujuk
Adam agar mencobanya.
[19] Hal ini mungkin merupakan akibat dari para pelukis zaman
Renaissance yang menambahkan unsur mitologi Yunani dalam adegan Injil (meskipun adakalanya apel diganti oleh buah
delima menurut interpretasi pihak tertentu). Dalam hal ini, buah terlarang
Firdaus menjadi apel karena dipengaruhi kisah
apel emas dari
Kebun Hesperides.
Justru itu, dalam kisah Kejadian, apel menjadi lambang pengetahuan,
hidup abadi, godaan, kejatuhan manusia karena dosa, dan dosa itu
sendiri. Dalam
bahasa Latin, kata untuk "apel" dan "kejahatan" adalah serupa dalam bentuk tunggal (
malus-apel,
malum-jahat), dan identik dalam bentuk jamak (
mala), dan mungkin ini juga yang memengaruhi gagasan apel sebagai buah terlarang dalam Alkitab.
[sunting] Kultivar apel
Ada lebih 7.500
kultivar apel yang diketahui sejauh ini
[20] di wilayah ber
iklim sedang dan
subtropis. Kebanyakan kultivar apel ini ditanam untuk dimakan segar, dimasak atau dijadikan
cider.
Apel untuk cider biasanya terlalu masam dan sepat untuk dimakan segar,
tetapi memberikan rasa yang cukup memuaskan (dan tidak tertanding oleh
apel segar) dalam cider.
[21]
Kultivar apel komersial biasanya lembut tetapi renyah. Selain itu,
apel komersial memiliki kulit yang berwarna terang, tidak pirang, mudah
diangkut, dapat disimpan lama-lama, produksi tinggi, tahan penyakit,
berbentuk '
Red Delicious', dan terasa enak.
[22]
Apel modern biasanya lebih manis dari kultivar lama karena rasa apel
yang diinginkan bervariasi menurut zaman. Kebanyakan orang
Amerika Utara dan
Eropa menggemari apel yang manis dan sedikit asam, akan tetapi apel asam juga tidak sedikit peminatnya.
[23] Apel yang manis tanpa rasa asam populer di
Asia,
[23] khususnya di India.
[21]
Kultivar apel lama biasanya berbentuk ganjil, serta memiliki berbagai
tekstur dan warna. Beberapa orang merasa bahwa apel lama lebih enak
daripada kultivar modern,
[24]
tetapi mengalami masalah lain yang menjadi kurang sesuai untuk
diperdagangkan, seperti hasil produksi yang rendah, kerentanan terhadap
penyakit, atau kurang tahan lama dalam penyimpanan atau transportasi.
Masih ada beberapa kultivar lama yang diproduksi secara besar-besaran,
tetapi biasanya diaktifkan oleh pekebun rumah dan petani yang menjual
langsung ke pasar setempat. Banyak kultivar apel yang memiliki rasa dan
rupa tersendiri yang masih ada; kampanye konservasi apel diluncurkan di
seluruh dunia untuk melestarikan kultivar-kultivar tersebut dari
kepunahan. Di
Britania Raya, kultivar lama seperti '
Cox's Orange Pippin' dan '
Egremont Russet' masih menjadi hasil perdagangan utama meskipun produksi rendah dan mudah terinfeksi penyakit dari segi pemahaman modern.
[2]
[sunting] Produksi apel
[sunting] Pembiakan apel
Di alam liar, pohon apel tumbuh cukup mudah dari benih. Akan tetapi, seperti kebanyakan
tanaman tahunan, apel biasanya dibiakkan secara aseksual dengan cara
okulasi, karena kecambah apel merupakan sejenis "
heterozigot ekstrem",
yaitu tidak mewarisi DNA dari induk untuk menghasilkan apel baru dengan
sifat-sifat induk, dan malah menjadi berbeda dengan induknya.
[25]
Kebanyakan kultivar apel baru memulai siklus hidup sebagai kecambah
yang terjadi secara kebetulan atau dibiakkan dengan menyilangkan
kultivar yang memiliki ciri yang diinginkan.
[26]
Tumbuhan apel juga dapat mengalami mutasi genetik pada tiap cabang
pohonnya. Beberapa cabang yang termutasi dapat berkembang menjadi varian
yang lebih baik daripada batang induknya. Beberapa diantaranya bahkan
dapat dikatakan sebagai jenis pohon apel yang baru.
[27]
Penanam apel menghasilkan apel yang lebih kuat melalui proses penyilangan.
[28] Misalnya, sejak 1930-an,
Excelsior Experiment Station di
Universitas Minnesota telah memperkenalkan kultivar apel kuat penting yang ditanam secara luas di seluruh negeri
Minnesota dan
Wisconsin, baik secara komersial maupun pribadi. Contoh kultivar-kultivar baru itu adalah
Haralson, Wealthy, Honeygold, dan
Honeycrisp.
Apel telah di
aklimatisasi di
Ekuador
pada ketinggian yang sangat tinggi. Di wilayah tersebut, tanaman apel
berbuah dua kali per tahun karena kondisi beriklim sedang sepanjang
tahun.
[29]
Pohon apel harus
diserbukkan silang untuk berbuah. Pada setiap musim berbunga, petani apel menyediakan
polinator untuk mengangkut serbuk sari, seperti
lebah madu.
Lebah Orchard Mason turut digunakan sebagai polinator tambahan dalam perkebunan apel komersial. Adakalanya,
ratu tawon kumbang hadir dalam perkebunan, namun tidak mengangkut jumlah yang cukup untuk menjadi polinator yang penting.
Pohon apel terbagi atas empat hingga tujuh kelompok penyerbukan menurut iklim:
- Kelompok A - Berbunga awal musim, 1 hingga 3 Mei di Inggris (Gravenstein, Red Astrachan)
- Kelompok B - 4 hingga 7 Mei (Idared, McIntosh)
- Kelompok C - Berbunga tengah musim, 8 hingga 11 Mei (Granny Smith, Cox's Orange Pippin)
- Kelompok D - Berbunga tengah / akhir musim, 12 hingga 15 Mei (Golden Delicious, Calville Blanc d'hiver)
- Kelompok E - Berbunga akhir musim, 16 hingga 18 Mei (Braeburn, Reinette d'Orléans)
- Kelompok F - 19 sampai 23 Mei (Suntan)
- Kelompok H - 24 hingga 28 Mei (Court-Pendu gemuk)
Satu kultivar dapat diserbukkan oleh kultivar yang kompatibel dari
kelompok yang sama atau dekat dengannya (A dengan A, atau A dengan B,
tetapi bukan A dengan C atau D).
[sunting] Pematangan dan pemetikan
Kultivar apel bervariasi dalam hasil dan ukuran pohonnya, walaupun tumbuh dalam
batang bawah
yang sama. Ada beberapa kultivar, yang jika dibiarkan tanpa dipangkas,
pohonnya akan tumbuh menjadi sangat besar, sehingga dapat berbuah lebih
banyak, tetapi menyulitkan pemetikan. Pohon yang matang biasanya mampu
berbuah 40–200 kilogram apel setiap tahun. Buah apel dipetik dengan
menggunakan tangga yang dirancang sesuai dengan dahan pohon. Pohon
kerdil dapat berbuah 10–80 kilogram apel setiap tahunnya.
[27]
Buah apel untuk tujuan komersial dapat disimpan selama berbulan-bulan
dalam kamar beratmosfer terkontrol untuk menunda dimulainya proses
pematangan yang teraruh oleh
etilena. Buah-buah apel biasanya disimpan dalam ruangan yang memiliki
karbon dioksida
yang lebih kental dengan pengembungan udara yang tinggi untuk mencegah
peningkatan konsentrasi etilena serta memperlambat proses pematangan.
Buah apel masih melanjutkan proses pematangan meskipun telah dipetik.
[30]
Untuk penyimpanan dalam rumah, kebanyakan jenis apel dapat disimpan
selama sekitar dua minggu bila disimpan di bagian paling dingin dalam
kulkas (yaitu di bawah 5° C). Ada juga kultivar apel yang lebih tahan
lama, seperti
Granny Smith dan
Fuji.
[31]
[sunting] Hama dan penyakit
Daun apel yang dirusak serangga.
Pohon apel dapat diserang beberapa penyakit jamur dan bakteri, serta
mendapat ancaman dari hama. Kebanyakan perkebunan komersial menjalankan
rencana penyemprotan kimia secara agresif untuk memastikan mutu,
kesehatan, dan hasil panen. Akan tetapi, metode organik semakin disambut
baik dalam manajemen perkebunan karena menggunakan cara yang kurang
agresif, sehingga bahan kimia tidak digunakan karena dikhawatirkan
mengancam kesehatan pohon dalam waktu lama. Metode
organik
meliputi pendorongan daur pertanian tertentu atau pembendungan
reproduksi kehidupan perusak tertentu. Untuk meredam hama, petani
organik dapat mendorong kehadiran predator alami, daripada harus
membunuh hama terus menerus. Apel organik biasanya memiliki rasa yang
sama dengan apel yang ditanam dengan metode konvensional, tetapi rupanya
tidak semenarik.
[32]
Pohon apel diserang oleh berbagai hama dan penyakit, dan tiga dari yang paling sering ditemukan adalah jamur, kutu dan kudis.
- Jamur:
Bercak kelabu muda muncul pada daun, pucuk dan bunga, biasanya timbul
pada musim semi. Bunganya berubah warna menjadi kuning bak krim dan
tidak berkembang dengan benar. Penyakit ini dapat dirawat dengan cara
yang serupa dengan penumpasan Botrytis;
penghilangan kondisi yang menyebabkan penyakit itu pada mulanya dan
pembakaran tanaman yang terinfeksi merupakan tindakan yang disarankan
untuk dilakukan.[33][33]
- Kutu:
Ada lima spesies kutu pada pohon apel, yaitu kutu bijian apel, kutu apel
merah, kutu apel, kutu spirea dan kutu apel berbulu. Spesies kutu dapat
dikenali melalui warnanya, musim kehadirannya, dan perbedaan pada
kornikel, yaitu sepasang juluran di bagian belakang kutu. [33]
Kutu menggunakan mulut yang berbentuk seperti jarum untuk menghisap
sari tanaman. Spesies kutu tertentu dalam jumlah yang banyak dapat
mengurangi pertumbuhan dan kesuburan pohon.[34]
- Kudis apel: Gejalanya meliputi bercak-bercak berwarna hijau zaitun atau coklat pada daun.[35] Bercak itu makin lama makin coklat, kemudian kudis coklat tumbuh pada buah apel.[33]
Daun yang berpenyakit gugur lebih awal dan buahnya semakin ditutupi
kudis, lalu merekah kulitnya. Meskipun terdapat bahan kimia untuk
mengatasi kudis, penggunaannya tidak dianjurkan karena mudah diserap
oleh pohon lalu menyebar ke dalam buah.[35]
Beberapa penyakit serius yang dihadapi pohon apel meliputi
fire blight bawaan bakteri; dan penyakit akibat jamur
Gymnosporangium[34] Pohon apel muda juga terancam hama seperti tikus dan rusa yang memakan kulit kayu yang lembut, terutama pada musim dingin.
Guinness World Records melaporkan bahwa apel terbesar yang pernah ada memiliki berat 1.849 kg dan pernah ditanam di kota
Hirosaki,
Jepang, pada tahun 2005.
[36]
Peta persebaran produksi apel sedunia.
Sekurang-kuranya 55 juta ton apel ditanam di seluruh dunia pada tahun
2005, dengan nilai sekitar $10 miliar. Produsen apel terbesar di dunia,
Republik Rakyat Cina, menghasilkan sekitar 2/5 dari jumlah tersebut.
[37] Amerika Serikat berada jauh di belakang sebagai produsen terbesar kedua, dengan hanya memproduksi sebanyak 7.5% dari hasil panen dunia.
[26]
Di
Amerika Serikat, lebih dari 60% apel yang dijual secara komersil ditanam di negara bagian
Washington.
[38] Apel yang diimpor dari
Selandia Baru dan wilayah lain menjadi saingan bagi produsen AS.
[37]
Kebanyakan apel Australia diproduksi untuk konsumsi dalam negeri.
Impor dari Selandia Baru tidak diperbolehkan karena regulasi karantina
penyakit
fireblight sejak tahun 1921.
[39]
Eksportir apel terbesar pada tahun 2006 adalah
Cina,
Chile,
Italia,
Perancis, dan
Amerika Serikat, sementara importir terbesar pada tahun yang sama adalah
Rusia,
Jerman,
Britania Raya, dan
Belanda.
[40]
10 Produsen Apel Terbesar — 11 Juni 2008 |
Negara |
Produksi (ton) |
Catatan kaki |
Republik Rakyat Cina |
27 507 000 |
F |
Amerika Serikat |
4 237 730 |
|
Iran |
2 660 000 |
F |
Turki |
2 266 437 |
|
Rusia |
2 211 000 |
F |
Italia |
2 072 500 |
|
India |
2 001 400 |
|
Perancis |
1 800 000 |
F |
Chili |
1 390 000 |
F |
Argentina |
1 300 000 |
F |
Dunia |
64 255 520 |
A |
Tidak ada lambang = perkiraan resmi, F = perkiraan FAO, A = agregat (dapat meliputi perkiraan resmi atau semi-resmi);
Sumber: FAO
|
[sunting] Konsumsi oleh manusia
Apel dapat dikalengkan atau dibuat jus. Buah apel digiling untuk memproduksi
sider (non-alkohol dan manis), dan disaring untuk dibuat jus. Apel juga difermentasi untuk menghasilkan
sider (alkoholik dan keras),
siderkin, dan
cuka. Melalui distilasi, berbagai minuman beralkohol dapat dibuat, seperti
applejack,
Calvados, dan
wine apel.
Pektin dan
minyak biji apel juga dapat dibuat.
Apel merupakan ramuan renting dalam banyak makanan pencuci mulut, seperti
pie apel atau
kue apel. Buah ini biasanya
dipanggang atau
direbus,
dan apel juga dapat dikeringkan dan dimakan atau dibentuk kembali
(direndam dalam air, alkohol atau beberapa cairan lain) untuk penggunaan
selanjutnya. Apel Puréed umumnya dikenal sebagai
saus apel. Apel dapat dijadikan sebagai
mentega atau agar-agar. Buah ini juga digunakan dalam hidangan daging.
- Di Britania Raya, apel toffee adalah produksi tradisional yang dibuat dengan melapisi apel dalam toffee panas dan membiarkannya dingin. Bentuk sejenis di AS adalah apel permen (dibungkus dengan shell keras dari sirup gula yang dikristalkan), dan apel karamel, dilapisi dengan karamel yang didinginkan.
- Apel dimakan dengan madu pada tahun baru Yahudi (Rosh Hashanah) untuk melambangkan tahun baru yang manis.[41]
- Kebu apel mungkin dibuka untuk umum, sehingga pengunjung dapat memetik apel yang akan mereka beli.[41]
Apel yang diiris menjadi coklat karena terpapar dengan udara akibat konversi bahan fenolik alami ke
melanin karena pemaparan terhadap
oksigen. Pemberian air yang ditambah asam (
acidulated water) dapat mencegah efek ini.
Umumnya, konsumsi apel yang gugur (bukan dipetik) cukup aman, namun terdapat risiko
keracunan makanan
jika perkebunannya juga merupakan peternakan hewan yang dapat mencemari
pohon apel dengan membuang tinja, apalagi risikonya makin tinggi jika
apel itu digunakan untuk membuat sider atau jus buatan sendiri (tanpa
pasteurisasi) sehingga menggandakan bakteri
E. coli.
[42]
Sebaliknya, jika apel itu dimakan mentah tanpa risiko pencemaran dari
tinja hewan, maka aman untuk memakan apel gugur, walaupun sedikit
hancur atau ber
cacing (apel dapat direndam dalam air yang dibubuh garam untuk membunuh cacing).
[43] Jamur pada buah dapat dilepas dengan merendam buah itu dalam air yang dibubuh
cuka,
[43] tetapi jika jamurnya terlalu banyak, maka mungkin masih ada jamur yang tinggal sehingga menimbulkan masalah kesehatan seperti
reaksi alergi dan masalah pernafasan.
Sindrom alergi mulut merupakan reaksi alergi yang dialami oleh beberapa orang karena efek
serbuk sari yang tertinggal pada buah apel.
[44][45]
Karena serbuk sari itu adalah iritan utamanya, hanya apel mentah yang
menyebabkan reaksi alergi, terutama pada bagian kulitnya. Apel yang
dimasak tidak menimbulkan reaksi alergi karena protein tepung sari
diubah betuknya oleh panas sehingga tidak membahayakan orang yang
sensitif kepadanya. Seseorang yang alergi dengan apel juga dapat
menghadapi alergi dengan buah lain dalam famili
Rosaceae.
[44]
Gejala alergi apel biasanya ringan saja, seperti merasakan
iritasi atau
bengkak pada mulut dan bibir, mata berair, hidung berair dan bersin. Barang siapa yang terlalu sensitif mungkin akan mengalami
kaligata,
sakit perut dan
diare.
[44]
Berdasarkan penelitian, apel bisa mengurangi risiko
kanker usus besar,
kanker prostat, dan
kanker paru-paru.
[46] Dibandingkan dengan buah lainnya dan sayuran, apel mengandung
vitamin C yang tidak seberapa, tetapi kaya dengan senyawa
antioksidan lainnya.
[50]
Biarpun tidak sebanyak buah lain, namun konten serabut dalam apel
membantu mengontrol pergerakan usus, maka mengurangi risiko kanker usus
besar. Serat apel juga membendung
penyakit jantung,
[51] serta mengontrol berat badan
[51] dan tingkat
kolesterol,
[51] karena buah apel tidak mengandung kolesterol dan mempunyai serat yang mengurangi kolesterol dengan mencegah reabsorpsi.
[48][51]
Terbukti bahwa bahwa apel yang dibiakkan secara
in vitro mengandung senyawa
fenol yang dapat mencegah kanker dan menunjuukan aktivitas
antioksidan.
[52]Fitokimia fenol yang utama dalam apel adalah
kuersetin,
epikatekin, dan
prosianidin B2.
[53]
Biji apel sedikit beracun karena mengandung sedikit
amigdalin, sejenis
glikosida sianogen. Akan tetapi, racun ini tidak cukup berbahaya bagi manusia.
- ^
Potter, D.; Eriksson, T.; Evans, R.C.; Oh, S.H.; Smedmark, J.E.E.;
Morgan, D.R.; Kerr, M.; Robertson, K.R.; Arsenault, M.P.; Dickinson,
T.A.; Campbell, C.S. (2007). Phylogeny and classification of Rosaceae. Plant Systematics and Evolution. 266(1–2): 5–43.
- ^ a b c d e "Origin, History of cultivation". Universiti Georgia. Diarsipkan dari yang asli pada 21 Januari 2008. http://web.archive.org/web/20080121045236/http://www.uga.edu/fruit/epal.html. Diakses pada 22 Januari 2008.
- ^ Lauri, Pierre-éric (2006). "Architecture and size relations: an essay on the apple (Malus x domestica, Rosaceae) tree". American Journal of Botany (Botanical Society of America, Inc.) (93): 357–368.
- ^ Coart, E., Van Glabeke, S., De Loose, M., Larsen, A.S., Roldán-Ruiz, I. 2006. Chloroplast diversity in the genus Malus: new insights into the relationship between the European wild apple (Malus sylvestris (L.) Mill.) and the domesticated apple (Malus domestica Borkh.). Mol. Ecol. 15(8): 2171-82.
- ^ An Italian-led international research consortium decodes the apple genome, AlphaGallileo, 29 Agustus 2010. Diakses pada 29 Agustus 2010.
- ^ The Science Behind the Human Genome Project Human Genome Project Information, US Department of Energy, 26 Maret 2008, Diakses pada 24 September 2010.
- ^ a b "An apple a day keeps the doctor away". vegparadise.com. http://www.vegparadise.com/highestperch39.html. Diakses pada 27 Januari 2008.
- ^ James M. Van Valen (2010). History of Bergen county, New Jersey. Nabu Press. hlm. 744. ISBN 1177725894. http://books.google.com/books?id=9KwPofkJTHYC&pg=PA33&lpg=PA33&dq=%22apple+cellar%22+history+.edu+-,com+-.com&source=bl&ots=CEC2NpSt3w&sig=TSFRCIStqf-0k7U4zngcyNMl_uc&hl=en&ei=aoN5TIrKCMGC8gax6aTEBw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=3&ved=0CBgQ6AEwAg#v=onepage&q&f=false. Diakses pada 8 Oktober 2010.
- ^ [1]
- ^ a b Ellis Davidson, H. R. (1965) Gods And Myths Of Northern Europe, page 165 to 166. ISBN 0-14-013627-4
- ^ Ellis Davidson, H. R. (1965) Gods And Myths Of Northern Europe, page 165 to 166. Penguin Books ISBN 0-14-013627-4
- ^ Ellis Davidson, H. R. (1998) Roles of the Northern Goddess, page 146 to 147. Routledge ISBN 0-415-13610-5
- ^ Sauer, Jonathan D. (1993). Historical Geography of Crop Plants: A Select Roster. CRC Press. hlm. 109. ISBN 0849389011.
- ^ Wasson, R. Gordon (1968). Soma: Divine Mushroom of Immortality. Harcourt Brace Jovanovich. hlm. 128. ISBN 0-15-683800-1.
- ^ a b Ruck, Carl (2001). The Apples of Apollo, Pagan and Christian Mysteries of the Eucharist. Durham: Carolina Academic Press. hlm. 64–70. ISBN 0-89089-924-X.
- ^ Heinrich, Clark (2002). Magic Mushrooms in Religion and Alchemy. Rochester: Park Street Press. hlm. 64–70. ISBN 0-89281-997-9.
- ^ Herodotus Histories 6.1.191.
- ^
Edmonds, J. M., trans., rev. John M. Cooper. "Epigrams". "Plato:
Complete Works". Ed. John M. Cooper. Indianapolis: Hackett, 1997. p
1744, note to VII. Print.
- ^ Macrone, Michael (1998). Brush up your Bible!. Tom Lulevitch. Random House Value. ISBN 0517201895. OCLC 38270894.
- ^ Elzebroek, A.T.G. (2008). Guide to Cultivated Plants. Wallingford: CAB International. hlm. 27. ISBN 1845933567. http://books.google.com/?id=YvU1XnUVxFQC&lpg=PT39&dq=epal%20cultivars%207%2C500&pg=PT39#v=onepage&q=.
- ^ a b Sue Tarjan (fall 2006). "Autumn Apple Musings"
(pdf). News & Notes of the UCSC Farm & Garden, Center for
Agroecology & Sustainable Food Systems. pp. 1–2. Diarsipkan dari yang asli pada 11 Agustus 2007. http://web.archive.org/web/20070811154017/http://casfs.ucsc.edu/publications/news+and+notes/Fall_06_N&N.pdf. Diakses pada 24 Januari 2008.
- ^ "Apple - Malus domestica". Natural England. http://www.plantpress.com/wildlife/o523-epal.php. Diakses pada 22 Januari 2008.
- ^ a b "World apple situation". http://www.fas.usda.gov/htp2/circular/1998/98-03/applefea.html. Diakses pada 24 Januari 2008.
- ^ Weaver, Sue (June/July 2003). "Crops & Gardening - Apples of Antiquity". Hobby Farms magazine (BowTie, Inc). http://www.hobbyfarms.com/crops-and-gardening/fruit-crops-apples-14897.aspx.
- ^ John Lloyd dan John Mitchinson. QI: The Complete First Series - QI Factoids DVD. 2 entertain.
- ^ a b Ferree, David Curtis (1999). Apples: Botany, Production and Uses. CABI Publishing. ISBN 0851993575. OCLC 182530169.
- ^ a b Bob Polomski. "Apple". Clemson University. http://hgic.clemson.edu/factsheets/HGIC1350.htm. Diakses pada 22 Januari 2008.
- ^ "Apples". solarnavigator.net. http://www.solarnavigator.net/solar_cola/apples.htm. Diakses pada 22 Januari 2008.
- ^ "Apples in Ecuador". Acta Hort. http://www.actahort.org/books/310/310_17.htm. Diakses pada 17 Juli 2008.
- ^ "Controlled Atmosphere Storage (CA)". Washington State Epal Advertising Commission. http://www.bestapples.com/facts/facts_controlled.shtml. Diakses pada 24 Januari 2008.
- ^ "Food Science Australia Fact Sheet: Refrigerated storage of perishable foods". Food Science Australia. 13 Februari 2011. http://www.foodscience.csiro.au/refrigerated.htm. Diakses pada 25 Mei 2007.
- ^ Pittsburgh
Section, University of Pittsburgh School of Engineering, School of
Engineering, Institute of Electrical and Electronics Engineers
Pittsburgh Section, Instrument Society of America, Instrument Society of
America Pittsburgh Section, University of Pittsburgh (1981). Modeling and Simulation: Proceedings of the Annual Pittsburgh Conference. Instrument Society of America.
- ^ a b c d Lowther, Granville. The
Encyclopedia of Practical Horticulture: A Reference System of
Commercial Horticulture, Covering the Practical and Scientific Phases of
Horticulture, with Special Reference to Fruits and Vegetables. The Encyclopedia of horticulture corporation.
- ^ a b Coli, William et al.. "Apple Pest Management Guide". University of Massachusetts Amherst. http://www.umass.edu/fruitadvisor/NEAPMG/index.htm. Diakses pada 3 Maret 2008.
- ^ a b "How To Deal With Scab". GardenAction. http://www.gardenaction.co.uk/techniques/pests/scab.htm. Diakses pada 3 Maret 2008.
- ^ "Plant World - Heaviest Apple". Guinness World Records. http://www.guinnessworldrecords.com/records/natural_world/plant_world/heaviest_apple.aspx. Diakses pada 9 September 2009.
- ^ a b Kristin Churchill. "Chinese apple-juice concentrate exports to United States continue to rise". Great American Publishing. Diarsipkan dari yang asli pada 16 Oktober 2006. http://web.archive.org/web/20061016080320/http://www.fruitgrowersnews.com/pages/2004/issue04_10/04_10_ChinaJuice.html. Diakses pada 22 Januari 2008.
- ^ Desmond, Andrew (1994). The World Epal Market. Haworth Press. hlm. 144–149. ISBN 1560220414. OCLC 243470452.
- ^ Gavin Evans (Tuesday, August 9, 2005). "Fruit ban rankles New Zealand - Australian apple growers say risk of disease justifies barriers". International Herald Tribune. http://www.iht.com/articles/2005/08/08/bloomberg/sxfruit.php. Diakses pada 9 Agustus 2005.
- ^ FAO
- ^ a b "Apples". Washington State Apple Advertising Commission. http://www.bestapples.com/varieties/varieties_foodsafety.shtml. Diakses pada 22 Januari 2008.
- ^ Food Poisoning and Safety California Poison Control System
- ^ a b fallen apples – safe? iVillage Garden Web
- ^ a b c Wrongdiagnosis.com
- ^ Webmd.com
- ^ a b "Nutrition to Reduce Cancer Risk". The Stanford Cancer Center (SCC). http://cancer.stanford.edu/information/nutritionAndCancer/reduceRisk/. Diakses pada 18 Agustus 2008.
- ^ For weight loss and cholesterol control: "Apples Keep Your Family Healthy". Washington State Apple Advertising Commission. http://www.bestapples.com/healthy/. Diakses pada 22 Januari 2008.
- ^ a b Rajeev Sharma. (2005). Improve your health with Apple,Guava,Mango. Diamond Pocket Books (P) Ltd.. hlm. 22. ISBN 8128809245.
- ^ Chan A, Graves V, Shea TB, A (Aug 2006). "Apple juice concentrate maintains acetylcholine levels following dietary compromise". Journal of Alzheimer's Disease 9 (3): 287–291. ISSN 1387-2877. PMID 16914839.
- ^ Boyer, J; Liu, RH (May 2004). "Apple phytochemicals and their health benefits". Nutrition journal
(Cornell University, Ithaca, New York 14853-7201 USA: Department of
Food Science and Institute of Comparative and Environmental Toxicology) 3: 5. doi:10.1186/1475-2891-3-5. PMID 15140261. PMC 442131. http://www.nutritionj.com/content/3/1/5.
- ^ a b c d "Apples Keep Your Family Healthy". Washington State Apple Advertising Commission. http://www.bestapples.com/healthy/. Diakses pada 22 Januari 2008.
- ^ Lee
KW, Lee SJ, Kang NJ, Lee CY, Lee HJ, KW (2004). "Effects of phenolics
in Empire apples on hydrogen peroxide-induced inhibition of
gap-junctional intercellular communication". Biofactors 21 (1–4): 361–5. doi:10.1002/biof.552210169. ISSN 0951-6433. PMID 15630226.
- ^ Lee
KW, Kim YJ, Kim DO, Lee HJ, Lee CY, KW (Oct 2003). "Major phenolics in
apple and their contribution to the total antioxidant capacity". J. Agric. Food Chem. 51 (22): 6516–6520. doi:10.1021/jf034475w. ISSN 0021-8561. PMID 14558772.